BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Monday, May 23, 2011

Pelayanan KBRI-KL dalam kata RAMAH!!

Masih kesal dengan macet nya jalan yang sangat parah, ga seperti biasanya Kuala Lumpur macet sampai seperti ini jadi serasa di Jakarta. Ahirnya ku putuskan untuk mencari jalan alternatif, mudah nya jalur transportasi di Kuala Lumpur, disini bukan hanya mempunyai satu arah dan satu jalur saja untuk bisa sampai pada suatu tempat. Tetapi ada beberapa jalan dan jalur yang bisa kita tempuh untuk sampai pada suatu tempat. Mulanya lancar-lancar saja... tapi begitu sampai di gerbang tol ga jauh beda, antrian begitu panjang pada saat mau membayar tarif tol. Lama mengantri ahirnya giliran ku ga jauh lagi, hanya tinggal nunggu 3mobil di depan lalu giliranku bayar dan langsung bisa menancap gas. Tiba-tiba saja muncul satu kendaraan angkutan umum di sebelah kanan ku dan mau memotong antrian di depanku, tentu saja membuatku jengkel dan kesal.. gimana ga kesal, sedangkan kendaraan-kendaraan yang lain semua antri berbaris panjang ke belakang, sedangkan dia baru aja dateng udah langsung nyerobot aja ke depan. Ahirnya lolos juga di gerbang tol dan jalan pun mulai lancar, sampailah aku di Kedutaan Besar Republik Indonesia - Kuala Lumpur. Tempat ini yang menjadi tujuan ku semenjak pukul 7 pagi tadi aku keluar dari kantor. Huuuffft.. perjalanan yang cukup panjang dan lama, karena jalanan macet tentunya. Yang bisanya menempuh perjalanan dalam 10-15mnit bisa sampai, hari ini harus di tempuh selama 1 setengah jam (90mnit) cukup lelah dan membosankan memang, dan sangat menyita waktu. Menginjakan kaki di gerbang Kedutaan Besar Indonesia- Kuala Lumpur.. lumayan banyak juga orang yang aku kenal disini, setiap langkah setiap berpapasan dengan orang tak lupa aku untuk melontarkan senyum dan menyapa mereka, selamat pagi pak.. selamat pagi bu.. kepada mereka para staff-staff KBRI-KL. Dibandingkan dengan aku mereka pun tidak kalah pagi nya sampai di kantor KBRI-KL untuk menjalankan tugas mulia mereka sebagai perwakilan Negara di Negri jiran Malaysia ini. Tujuan ku datang ke KBRI hari ini sebenarnya untuk mendampingi seorang (sebut saja namanya Pak Adi) Tenaga Kerja Indonesia yang kehilangan pasport hijau bergambarkan garuda bertuliskan Republik Indonesia dengan tinta emasnya. Dikarenakan dalam keadaan yang darurat (Istri Pak Adi sedang hamil tua dan mau melahirkan) saya harus mendampingi dia memohon kepada pihak Immigrasi KBRI-KL untuk kebijaksanaan supaya dapat mendapatkan pasport yang telah hilang tersebut dalam waktu yang singkat. Karena biasanya jika pasport hilang harus menerima sanksi menunggu selama satu bulan untuk mendapatkan pasport hijau bergambarkan garuda dengan tinta emas pada sampul pasport tersebut.


Setiap hari KBRI-KL selalu dipenuhi oleh para Warga Negara Indonesia yang mengikis ringgit di Malaysia demi menafkahi keluarganya di kampung halaman, yang kebanyakan orang sebut sebagai TKI. Barisan panjang orang mengantri untuk foto, tak kalah panjang juga barisan untuk mengantri foto copy document yang mereka bawa masuk ke dalam gedung Immigrasi, dan tak kalah panjang lagi barisan orang mengantri untuk pengambilan formulir dan nomer antrian. Pak Adi aku beri arahan untuk mengantri di barisan pengambilan nomer antrian, setelah itu baris di barisan untuk pengambilan foto. Begitu panjang barisan antrian itu sehingga aku memutuskan untuk masuk ke dalam gedung Imigrasi dan duduk menunggu pak Adi di dalam, tak lupa aku pesan kepada dia terlebih dahulu sambil aku tunjukan dimana tempat aku tunggu dia nanti. Lalu aku menuju pintu utama untuk masuk ke dalam konter pelayanan yang sudah dipenuhi oleh WNI yang berkapasitas diatas 1000 orang setiap hari nya untuk melakukan segala pemrosesan dokumen-dokumen yang dikeluarkan oleh KBRI-KL. Sesampainya langkahku di muka pintu, tiba-tiba saja ada seseorang yang meraih tanganku karena penasaran ahirnya aku menoleh untuk melihat siapa yang meraih tanganku tiba-tiba di pintu masuk. Setelah kupandang, rupanya seorang petugas KBRI - KL dengan seragam kerjanya berwarna biru tua bepapan nama dengan inisial BSRL Dengan muka angkuhnya, dengan tampang sombong yang dia ingin tunjukan kegagahanya di depan masyarakat umum tiba-tiba terlontar kata-kata dari mulutnya dengan nada tinggi, yang bisa digolongkan ke dalam nada mebentak...

"Ngapain kamu masuk kedalem?!? Dokumenya mana?!? yang tidak berkepentingan ga boleh masuk!!! kamu agency atau CALO!?!?!?" semua pertanyaan dia lontarkan sekaligus dengan nada yang tinggi dan muka sengitnya.

Ini bukan kali pertamanya aku diperlakukan seperti ini di KBRI-KL, dan padahal hari ini bukanlah hari pertama aku datang ke KBRI - KL untuk mendampingi seorang TKI yang mengalami kesulitan menguruskan dokumen mereka. Ini adalah tugas yang kantor berikan untuk ku. Jika terguran itu yang pertama kalinya mungkin aku akan memahami dan akan menuruti apa kata petugas tersebut sambil menjawab iya pak... dan maaf pak...

Petugas tersebut berhasil memancing emosiku dengan lontaran dan bentakan nada tinggi dari mulutnya, dan juga keangkuhan yang ditunjukan pada wajahnya, membuat kesabaranku kali ini habis untuk bisa memahami mereka.

"Saya kedalam karna ada keperluan!!! dokumenya tuhh di pegang sama orangnya lagi ngantri photo!!! saya dari agency dan saya bukan CALO!!! kalo ga ada keperluan ngapain saya masuk-masuk ke dalem, bapak fikir di dalem itu enak banget apa!!??!?! bapak jangan gitu dong, jangan seenaknya aja negur orang.. susah emang kalo negur orang dengan lontaran kata dan suara yang biasa-biasa saja... saya bukan TKI bodoh yang nurut dan diam saja setiap bapak caci maki dan bentak-bentak!!! kami disini memang hanya budak-budak dan buruh yang mengharapkan upah setiap bulanya, tapi kami punya harga diri. Petugas itu diam dan aku bergegas meninggalkanya untuk mencari kursi kosong di dalam.

Pikiranku terasa campur aduk saat itu, antara kesal dan menyesal.. kesal dengan perlakuan dan pelayanan yang dia berikan terhadap WNI - WNI yang datang ke KBRI-KL. dan menyesal kenapa aku tadi tidak bisa mengontrol emosi ku untuk tidak membalas lontaran kata-kata dengan nada yang tinggi, apalagi dia seseorang yang jauh lebih tua diatas usia ku.

Bukan cuma kejadian hari ini saja yang membuatku jengkel dan kesal, sering kali aku datang ke KBRI-KL banyak kejadian-kejadian yang membuatku merasa tidak nyaman dengan pelayanan beberapa staff sebagai wakil, pelindung, pengayom dari Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap rakyatnya sendiri. Dimana setiap teguran-teguran yang mereka lontarkan kepada WNI yang datang ke KBRI-KL selalu dengan nada-nada sengit dan bentakan.
Pernah juga aku berencana bawa temanku masuk ke dalem kantin KBRI-KL dimana disana banyak dijual makanan-makanan khas Indonesia. Temanku datang dari Bandung dan sudah 2 bulan tinggal di Kuala Lumpur dalam rangka training di sebuah hotel berbintang di KL. Pada saat temanku sampai di depan gedung berwarna putih itu, aku menuju keluar gerbang untuk menyambut mereka dan ahirnya aku mengajak mereka untuk masuk, karena kantin KBRI-KL berada di bagian paling belakang gedung tersebut. Namun pada saat sudah memasuki pintu gerbang terdengar suara teriakan seorang bapak-bapak berseragam biru tua, teguran yang dia berikan begitu kuat dan tidak bersahabat..

" hei..hei..heh.. ngapain kamu ke dalem!! kamu ga boleh masuk ke dalem.. karena penasaran akupun bertanya, kenapa ga boleh masuk pak? lalu dia pun menjawab, ''kamu lihat plang itu.. ahirnya akupun memahami, tidak boleh menggunakan sendal jepit dan celana pendek untuk masuk ke dalam gedung KBRI-KL. Harus berpakaian yang rapih bila ingin masuk kedalam gedung tersebut. Sebetul nya teman-temanku itu bukanya pake celana pendek.. mereka pake celana tanggung sebawah dengkul, tapi... yah mungkin itu tergolong ke bentuk celana pendek karena mata kaki masih terlihat. Aku pun lupa mengingatkan mereka tentang cara berpakaian kalau mau masuk ke dalam gedung KBRI-KL, tapi yah,.. lagian ke dalem cuma mau makan bakso doang :D anyway rencana mereka makan bakso gagal, dengan rasa bersalah aku meminta maaf kepada mereka dan janji dilain kesempatan bakalan bawa mereka ke suatu tempat yang menjual makanan-makanan khas Indonesia.

Kenapa disaat atasan-atasan yang mempunyai jabatan, berdasi pada saat tugas, mobil mewah yang membawa mereka datang, sepatu hitam kilat yang mereka pakai, masih bisa melontarkan senyum dan menyapa para WNI dengan suara dan mimik wajah yang sewajarnya. Tetapi orang yang diberi kekuasaan untuk menjaga keamanan justru bertindak demikian terhadap warganya sendiri disaat mereka harus memperingati dan menegur seseorang.
Begitu sulitkan untuk menanyai seseorang dengan nada suara yang normal dan biasa-biasa saja?
Rugikah mereka bila memberi peringatan dan teguran dengan mimik suara yang lebih enak di dengar?

Dimana bukti dari logo KBRI-KL yang terpajang besar di layar pada ruang konter pelayanan Kedutaan Besar Republik Indonesia - Kuala Lumpur melayani dengan murah,mudah,cepat,aman,nyaman dan RAMAH!!!!

Terhadap KBRI, saya sebagai pemegang paspor warna hijau dengan lambang Garuda memohon maaf jika selama ini saya sebagai masyarakat yang berdomisili di luar NKRI karena telah membuat anda terganggu. Mungkin karena waktu anda tersita begitu banyak dengan kegiatan-kegiatan mulia sebagai perwakilan negara di luar negeri. Sungguh saya tidak bermaksud menggangu kenyamanan anda dalam bekerja apalagi saat istirahat anda. Saya berusaha mengerti betapa sibuknya anda dan mungkin ratusan bahkan ribuan orang mesti anda atur dan tertibkan.
Sungguh saya masih berbangga memakai paspor hijau berlambang garuda nan gagah dengan tulisan Republik Indonesia berwarna tinta emas. Sebangga saya dengan para awak KBRI yang rela menjalankan tugasnya jauh dari tanah halaman. Saya mengagumi kemuliaan para pekerja KBRI dan salam hormat saya untuk para pekerja di KBRI dimanapun berada.

0 comments: