BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Tuesday, August 9, 2011

Semalaman Tak Memejamkan Mata...


mencintai angin harus menjadi siut
mencintai air harus menjadi ricik
mencintai gunung harus menjadi terjal
mencintai api harus menjadi jilat
mencintai cakrawala harus menebas jarak
mencintaiMu harus menjadi aku

Sudah beberapa hari ini kepalaku pusing, entah apa yang kufikirkan.
Beragam pemikiran menjalar dibenakku, aku bergelut dengan waktu.
Ya Allah, engakau lah jalan keluarku, dadaku sesak menghadapi ini.
Maaf kan aku ,bukan ku bemaksud untuk tak mensyukuri nikmatMu.
Aku bersyukur atas kesehatan yang Kau berikan, atas keluarga yang menyayangiku, teman-teman yang begitu baik, pekerjaan dan kantor yang menyenangkan hingga kecukupaan materi dan ilmu yang Kau curahkan, tak ada satu nikmatMu yang sanggup aku tepiskan setiap detiknya.

Tapi inilah janjiMu, pasti Kau akan mengujiku dengan pilihan.
Aku sadar sepenuhnya yang terjadi, bahwa aku hanya manusia biasa, aku tak layak menetapkan kriteria atau standar untuk hal-hal yang akan menjadi bagian hidupku.
Engkaulah pengatur hidupku, aku tak berhak mendiktemu untuk setiap hal-hal yang aku inginkan, karna aku tau engkaulah Hak itu.

Aku yakin engkau mengetahui yang terjadi dalam hidupku, apa yang terbaik untukku, tapi kumohon ya Allah.. jangan jadikan ini ujian yang tak sanggup untuk kutempuh, jangan jadikan ini cobaan yang akan menjauhkanku dariMu..
aku sudah berusaha semampuku untuk menerimanya, tapi aku tak sanggup menjadi ricik disela-sela air, aku tak sanggup menjadi cakrawala untuk menebas jarak, aku....

Apabila ini sudah menjadi takdirMu untuk menyatukan mahluk yang mutlak ciptaanMu. Maka permudahkanlah jalan kami untuk menuju ridhoMu. Apabila Engkau tidak berkehendak dengan semua ini maka tunjukanlah dan bukakanlah jalan kepada kami untuk menemukan tujuan hidup masing-masing.

Pilihkan aku yang terbaik Ya Allah , karena yang kutahu aku hanya butuh obat untuk menyembuhkan lukaku, aku butuh lembaran baru untuk menuliskan kejadian dalam hidupku, dan aku butuh orang sederhana yang sadar sepenuhnya bahwa semua dalam gengamanMu dan mampu menjadi penawar atas lukaku, hingga mampu mengantarkaknu untuk menemuiMu..

Dalam doaku hari ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata,
yang meluas bening siap menerima cahaya pertama,
yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara…

Karena ku tahu pernikahan bukan
hanya berdasarkan pada kalkulasi rasional semata
tapi, jauuuh melampaui ruang batas spiritual manusia.


~Budak Leutik Bisa Ngapung~


0 comments: